Kamis, 08 Maret 2012

Mimpi yang Menjadi Kenyataan


Oleh: Pdt. Robi Panggarra, M.Th.


 Cerita Yusuf adalah sebuah cerita yang biasa di dalam Alkitab.  Ia adalah anak Yakub.  Namun, ada hal yang membuat hidup Yusuf menjadi tidak biasa.  Itu dimulai dari mimpinya.  Dalam Kitab Kejadian 37:7 dikatakan “ Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.”  Mimpi ini membuat kakak Yusuf menjadi marah karena mimpi itu memiliki makna yang buruk terhadap mereka, dimana mereka akan menyembah Yusuf.

Tidak lama setelah peristiwa itu, Yusuf si tukang mimpi bermimpi lagi.  Kejadian 37:9 Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."  Jika mimpi yang pertama sudah menimbulkan reaksi yang negatif, terlebih lagi mimpi kedua ini.  Ayahnya berkata: “Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu juga menyembah kepadamu.  Demikian saudara-saudaranya makin benci kepadanya.
Cerita ini berlanjut, dimana karena kebencian Yusuf kemudian dijual oleh saudara-saudaranya kepada pedagang Midian dengan harga 20 syikal perak (ayat 28).  Pedagang itu membawanya ke Mesir lalu dijual lagi kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, yaitu kepala pengawal raja (ayat 36).
Saudara-saudaranya merasa bahwa Yusuf si tukang mimpi sudah berakhir dan bahwa mimpinya tidak akan menjadi ancaman lagi kepada mereka.  Akan tetapi, dengan dijualnya Yusuf kepada Potifar, maka sebenarnya cerita mimpi itu baru saja dimulai.  Yusuf tinggal di rumah Potifar dan ia berhasil dalam pekerjaannya.  Ia diberi jabatan tinggi oleh Potifar di rumahnya, tetapi istri Potifar memfitnahnya sehingga ia dipenjarakan.
Penjara Mesir seperti telah menelan semua cerita mimpi Yusuf sebelumnya.  Ia adalah orang asing di Mesir, selain itu dia juga sedang dipenjarakan karena tuduhan kasus pemerkosaan istri kepala pengawal raja.  Dia dipenjarakan bersama juru minum dan juru roti raja, tetapi mereka keluar lebih awal seperti mimpi mereka yang diartikan oleh Yusuf.
Dua tahun sesudah  peristiwa itu, raja bermimpi dan mengumpulkan semua orang pintar dan juru mimpi di Mesir untuk mengartikan mimpinya, namun tidak ada yang dapat mengartikan mimpi raja.  Akhirnya juru minum teringat kepada Yusuf yang pernah mengartikan mimpinya, dimana mimpi itu benar-benar terjadi.  Firaun pun menyuruh mengluarkan Yusuf dari penjara untuk mengartikan mimpinya.  Yusuf pun menghadap dan memberitahukan kepada raja apa arti dari mimpi raja tersebut.  Akibatnya Yusuf diangkat menjadi orang kedua setelah Firaun untuk berkuasa di Mesir.
Arti dari mimpi raja pun segera terjadi, dimana terjadi masa kelimpahan Mesir selama 7 tahun sebelum masa kelaparan yang juga akan terjadi selama 7 tahun.  Yusuf mengumpulkan bahan makanan dan menimbunnya untuk persiapan 7 tahun masa kelaparan.  Sesudah masa kelimpahan berlalu dan masa kelaparan benar-benar datang, semua negeri mengalami kelaparan kecuali Mesir.  Orang datang dari berbagai tempat kepada Yusuf untuk membeli gandum.  Ketika Israel mengalami kesulitan karena masa kelaparan itu, mereka mendengar bahwa di Mesir ada gandum yang dijual.  Maka Yakub menyuruh anak-anaknya untuk pergi ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf.  Anak-anak Yakub sampai di Mesir dan membeli gandum dari Yusuf, namun mereka tidak mengenali Yusuf sebagai adik mereka sendiri yang pernah mereka jual.  Ketika Yusuf melihat mereka, Yusuf mengenali mereka.  Oleh karena itu, Yusuf mencari cara untuk bertanya tentang kabar orang tuanya, sekalipun dia belum memberitahukan siapa dirinya kepada saudara-saudaranya.
Yusuf menyuruh mereka memanggil orang tuanya dan semua saudaranya datang ke Mesir, dan mereka melakukan hal itu demi mendapat gandum untuk makan.  Akhirnya Yakub pergi ke Mesir beserta seluruh keluarganya yang tidak lain adalah keluarga Yusuf juga.  Mereka menghadap Yusuf pemerintah Mesir dengan bersujud, dan inilah jawaban dari 2 mimpi Yusuf yang pernah diceritakannya sampai akhirnya dia dijual oleh saudara-saudaranya karena kebencian.  Mimpi itu telah menjadi kenyataan.  Yusuf tidak tahan untuk terus menutupi identitasnya, maka ia pun membuka kebenaran tentang dirinya yang sebenarnya kepada orang tua dan saudara-saudaranya.
Saudara-saudaranya menjadi takut karena apa yang telah mereka lakukan dulu kepada Yusuf, namun bagi Yusuf sendiri, itulah cara Allah untuk memelihara kehidupan umatnya Israel sehingga tidak punah karena kelaparan.
Ternyata, mimpi Yusuf yang terkesan lucu dan tidak masuk akal itu adalah sebuah cara Allah untuk menyatakan sesuatu peristiwa di masa depan.  Mimpi itu tidak sekedar bunga tidur, melainkan visi dari Allah.  Adakah anda memiliki visi dari Allah, yang mungkin masih merupakan mimpi untuk masa depan anda?  Jika anda yakin itu dari Allah, jangan pernah mengecilkannya, karena Allah tidak pernah gagal dalam melakukan maksud dan rencana-Nya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar