Oleh: Pdt. Robi Panggarra, M.Th.
Cerita
Yusuf adalah sebuah cerita yang biasa di dalam Alkitab. Ia adalah anak Yakub. Namun, ada hal yang membuat hidup Yusuf
menjadi tidak biasa. Itu dimulai dari
mimpinya. Dalam Kitab Kejadian 37:7
dikatakan “ Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu
bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu
sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.” Mimpi ini membuat kakak Yusuf menjadi marah
karena mimpi itu memiliki makna yang buruk terhadap mereka, dimana mereka akan
menyembah Yusuf.
Tidak
lama setelah peristiwa itu, Yusuf si tukang mimpi bermimpi lagi. Kejadian 37:9 Aku bermimpi pula: Tampak
matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." Jika mimpi yang pertama sudah menimbulkan
reaksi yang negatif, terlebih lagi mimpi kedua ini. Ayahnya berkata: “Mimpi apa mimpimu itu?
Masakan aku dan ibumu juga menyembah kepadamu.
Demikian saudara-saudaranya makin benci kepadanya.
Cerita
ini berlanjut, dimana karena kebencian Yusuf kemudian dijual oleh
saudara-saudaranya kepada pedagang Midian dengan harga 20 syikal perak (ayat
28). Pedagang itu membawanya ke Mesir
lalu dijual lagi kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, yaitu kepala
pengawal raja (ayat 36).
Saudara-saudaranya
merasa bahwa Yusuf si tukang mimpi sudah berakhir dan bahwa mimpinya tidak akan
menjadi ancaman lagi kepada mereka. Akan
tetapi, dengan dijualnya Yusuf kepada Potifar, maka sebenarnya cerita mimpi itu
baru saja dimulai. Yusuf tinggal di
rumah Potifar dan ia berhasil dalam pekerjaannya. Ia diberi jabatan tinggi oleh Potifar di
rumahnya, tetapi istri Potifar memfitnahnya sehingga ia dipenjarakan.
Penjara
Mesir seperti telah menelan semua cerita mimpi Yusuf sebelumnya. Ia adalah orang asing di Mesir, selain itu
dia juga sedang dipenjarakan karena tuduhan kasus pemerkosaan istri kepala
pengawal raja. Dia dipenjarakan bersama
juru minum dan juru roti raja, tetapi mereka keluar lebih awal seperti mimpi
mereka yang diartikan oleh Yusuf.
Dua
tahun sesudah peristiwa itu, raja
bermimpi dan mengumpulkan semua orang pintar dan juru mimpi di Mesir untuk
mengartikan mimpinya, namun tidak ada yang dapat mengartikan mimpi raja. Akhirnya juru minum teringat kepada Yusuf
yang pernah mengartikan mimpinya, dimana mimpi itu benar-benar terjadi. Firaun pun menyuruh mengluarkan Yusuf dari
penjara untuk mengartikan mimpinya.
Yusuf pun menghadap dan memberitahukan kepada raja apa arti dari mimpi
raja tersebut. Akibatnya Yusuf diangkat
menjadi orang kedua setelah Firaun untuk berkuasa di Mesir.
Arti
dari mimpi raja pun segera terjadi, dimana terjadi masa kelimpahan Mesir selama
7 tahun sebelum masa kelaparan yang juga akan terjadi selama 7 tahun. Yusuf mengumpulkan bahan makanan dan menimbunnya
untuk persiapan 7 tahun masa kelaparan.
Sesudah masa kelimpahan berlalu dan masa kelaparan benar-benar datang,
semua negeri mengalami kelaparan kecuali Mesir.
Orang datang dari berbagai tempat kepada Yusuf untuk membeli
gandum. Ketika Israel mengalami
kesulitan karena masa kelaparan itu, mereka mendengar bahwa di Mesir ada gandum
yang dijual. Maka Yakub menyuruh
anak-anaknya untuk pergi ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf. Anak-anak Yakub sampai di Mesir dan membeli
gandum dari Yusuf, namun mereka tidak mengenali Yusuf sebagai adik mereka
sendiri yang pernah mereka jual. Ketika
Yusuf melihat mereka, Yusuf mengenali mereka.
Oleh karena itu, Yusuf mencari cara untuk bertanya tentang kabar orang
tuanya, sekalipun dia belum memberitahukan siapa dirinya kepada
saudara-saudaranya.
Yusuf
menyuruh mereka memanggil orang tuanya dan semua saudaranya datang ke Mesir,
dan mereka melakukan hal itu demi mendapat gandum untuk makan. Akhirnya Yakub pergi ke Mesir beserta seluruh
keluarganya yang tidak lain adalah keluarga Yusuf juga. Mereka menghadap Yusuf pemerintah Mesir
dengan bersujud, dan inilah jawaban dari 2 mimpi Yusuf yang pernah
diceritakannya sampai akhirnya dia dijual oleh saudara-saudaranya karena
kebencian. Mimpi itu telah menjadi
kenyataan. Yusuf tidak tahan untuk terus
menutupi identitasnya, maka ia pun membuka kebenaran tentang dirinya yang
sebenarnya kepada orang tua dan saudara-saudaranya.
Saudara-saudaranya
menjadi takut karena apa yang telah mereka lakukan dulu kepada Yusuf, namun
bagi Yusuf sendiri, itulah cara Allah untuk memelihara kehidupan umatnya Israel
sehingga tidak punah karena kelaparan.
Ternyata,
mimpi Yusuf yang terkesan lucu dan tidak masuk akal itu adalah sebuah cara
Allah untuk menyatakan sesuatu peristiwa di masa depan. Mimpi itu tidak sekedar bunga tidur,
melainkan visi dari Allah. Adakah anda
memiliki visi dari Allah, yang mungkin masih merupakan mimpi untuk masa depan
anda? Jika anda yakin itu dari Allah,
jangan pernah mengecilkannya, karena Allah tidak pernah gagal dalam melakukan
maksud dan rencana-Nya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar